Thursday, November 5, 2009
Kami dari Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru Angkatan 46 keluarag besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor Mengundang uda/uni, kawan-kawan kasadonyo jo mahasiswa baru angkatan 46 untuk hadir pada :
Hari : Sabtu-Minggu, 14-15 November 2009
Tempat : Villa Ryan (Jalan Sinar Ratu No 45), Tugu selatan depan Mesjid Nurul Iman, Bogor
Acara : Malam Keakraban Mahasiswa Minang
Kehadiran uda/uni jo kawan-kawan sadonyo, serta mahasiswa baru sangat diharapkan.
Hormat kami.
Keluarga Besar IPMM Bogor
Cp. Shandy 081380141551
.
Wednesday, November 4, 2009
Puluhan warga Desa Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, berkumpul di sebuah tanah lapang.
Sebagian besar adalah ibu-ibu dan anakanak. Di antara mereka, ada sejumlah pastur yang mengajak bernyanyi dan kemudian membagikan sejumlah uang.
Tak lama kemudian, para pastur itu membagikan injil kepada warga tersebut. Itu merupakan bagian dari rekaman aksi pemurtadan yang dilakukan di Pariaman, pascagempa yang mengguncang Sumatra Barat dengan 7,9 pada skala Richter, September lalu.
Rekaman tersebut diputar di kantor Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Senin (2/11). Menurut Ketua Kaderisasi Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Nursalin, rekaman itu diambil pada 27 Oktober lalu. Mereka tak menyadari apa yang dilakukan pastur itu sebagai upaya pemurtadan.
`'Penduduk yang kebanyakan memiliki latar belakang pendidikan rendah, sama sekali tak menyadari jika mereka sedang didoktrin untuk pindah agama.
Bahkan, mereka ikut mengangkat tangan ketika pastur membaptis mereka secara tak langsung,'' kata Nursalin.
Dalam rekaman, para pastur itu dengan kegirangan bersorak gembira menyambut keberhasilan mereka membaptis penduduk. Aksi pemurtadan ini, kata Nursalin, diyakini dilakukan misionaris dari California, Amerika Serikat (AS).
Paling tidak ada 10 pastur berkewarganegaraan AS dan dua orang pastur dari Jakarta menyiarkan ajaran Nasrani kepada penduduk di sana. Nursalin mengatakan, mereka mengajak penduduk setempat menanggalkan akidah Islam, berkedok membagikan bantuan kemanusiaan.
Ini dilakukan melalui LSM non-Muslim, bernama Bala Keselamatan dan Tangan Tuhan. Mereka memang memberi bantuan, namun menyelipkan Injil dalam bantuannya itu. Tak hanya itu, jelas Nursalin, mereka juga membagikan brosur dan komik berisi ajaran Nasrani.
Nursalin mengungkapkan, para pelaku sebenarnya sudah diamankan di Polres Pariaman. Namun, menurut penuturan penduduk, pada 28 Oktober lalu, para misionaris itu telah dibebaskan karena dianggap tak melanggar hukum.
Menurut Nursalin, masyarakat Pariaman merasa heran dengan langkah polisi ini. Padahal, kata dia, mereka jelas-jelas melakukan penyebaran agama kepada orang yang telah beragama.
`'Diduga mereka meninggalkan Pariaman dengan helikopter secara diamdiam,'' katanya.
Kasat Reskrim Polresta Pariaman, AKP Hendri Yahya, pada 30 Oktober lalu, menyatakan, ada tiga orang pelaku, yaitu St dan RG yang berasal dari California, AS, didampingi penerjemah mereka, Doni, asal Jakarta.
Menurut Hendri, pihaknya telah memiliki salinan paspor dan identitas mereka. Saat itu, ia juga menyatakan polisi sedang berusaha melacak organisasi mereka dan belum bisa menetapkan tindakan atas kasus tersebut. Nursalin berharap, pada masa mendatang pemerintah pusat melakukan seleksi jika ada bantuan dari luar negeri.
`'Kalau bisa ditolak, langsung saja.
Masih banyak kok LSM lokal yang bisa memberikan bantuan. Kalaupun ada bantuan asing, lebih baik jangan diserahkan langsung kepada korban.
Melainkan didistribusikan dulu ke LSM lokal,'' kata Nursalin.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Komunikasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Sumatra Barat, Adi Bermasa, menyatakan, kalau ada bantuan yang mengusik akidah masyarakat, tentu harus diwaspadai agar tak merusak tatanan kehidupan beragama di Sumbar.
Adi yang dikutip Antara, mengatakan, adanya pemurtadan akidah yang berkedok penyaluran bantuan karena lemahnya pengawasan, mulai pemerintah, pemuka adat, dan agama setempat. Ia menyatakan, pemuka adat atau tokoh agama Islam jangan hanya berkoar-koar.
Terutama, saat permasalahan seperti pemurtadan muncul. Mereka, kata Adi, mestinya perlu menurunkan relawan ke tengah-tengah masyarakat. Q c03, ed: ferry
Tanggal 14-15 November 2009
Puncak Bogor
Sunday, October 4, 2009
POSKO KEMANUSIAN BENCANA SUMBAR
0 comments Posted by Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor at 8:45 PMKami Mahasiswa Asal Sumbar yang tergabung dalam IPMM (Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang) Bogor membuka Posko Penyaluran bantuan bagi Korban Gempa SUMBAR di Sekretariat IPMM Bogor Jl. Bara III No 13 Rt 01/07 Babakan Dramaga Bogor. Bantuan dapat kami terima dalam bentuk :
1. Pakaian Layak Pakai (Anak-anak, MUda, dan Dewasa)
2. Bahan Makanan (Beras, Mie Instant, Tepung, Roti, Kalengan)
3. Obat-obatan
4. Tenda
5. Bantuan Buku-buku Sekolah (SD – SMU)
6. Zakat
7. Uang (Langsung atau Trasnfer melalui rekening IPMM Bogor Peduli Bencana SUMBAR 2009)
Bank BNI Cabang Dramaga Bogor
0136356599
Bank Mandiri KCP Bogor Ciluar
133-00-0971949-3
Atas nama Heri Sanjaya Putra
NB : Bantuan dalam bentuk barang dan uang dapat di kirimkan langsung atau di jemput oleh sukarelawan Mahasiswa IPMM Bogor
Contact Information :
Sekretariat IPMM Bogor Jl. Bara III No 13 Rt 01/07 Babakan Dramaga Bogor, 16680 Telp: 0251 8629475
Jaya : 081384011950
Menix : 085274347404
E-mail : ipmmbogor09@gmail.com
Pembina
Prof. Dr. A Aziz Darwis
Prof. Dr. Iswandi Anas